Senyawa asam dan basa sangat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan pada senyawa asam dengan ciri khas mempunyai rasa masam, contohnya asam cuka, vitamin C, jeruk nipis, dll. Pada senyawa basa dengan ciri khas mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang, contohnya detergen, pasta gigi, kapur sirih, dll.
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Svante Agust Arrhenius mengemukakan teori sebagai berikut:
- Asam adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+).
- Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–).
Contoh:
Asam
HCl (aq) → H+ + Cl–
HNO3 (aq) → H+ + NO3–
Basa
NaOH (aq) → Na+ + OH–
KOH (aq) → K+ + OH–
Baca: Kekurangan Teori Asam Basa Arrhenius
2. Teori Asam Basa Bronsted Lowry
Johannes Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori sebagai berikut.
- Asam adalah zat yang bertindak sebagai donor (pemberi) proton.
Asam → Basa Konjugas + H+ - Basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor (penerima) proton.
Basa + H+ → Asam Konjugasi
Contoh:
3. Teori Asam Basa Lewis
Gilbert Lewis mengemukakan teori sebagai berikut.
- Asam adalah zat yang bertindak sebagai akseptor (penerima) elektron.
- Basa adalah zat yang bertindak sebagai donor (pemberi) elektron.
Contoh: